Laman

Selasa, 14 April 2009

Berjuang

Ketika kita masuk ke dunia perjuangan, ada hal-hal yang perlu kita cermati. kita harus siap mengeluarkan harta kita, jiwa kita, tenaga kita, bahkan kesenangan-kesenangan kita. Manakala cita-cita itu besar, maka seseorang harus menyiapkan tas yang ukurunnya jauh lebih besar dari yang biasanya( ups! tidak ada hubungannya dengan hobi saya terhadap tas besar ya), kemudian tas itu dipenuhi oleh amunisi-amunisi yang akan digunakan dalam perjalanan. jangan mimpi semua akan baik-baik saja. Karena tebing tinggi, karang terjal, lembah dalam, angin badai, semua akan menemani perjalanan kita. Jadi, tidaknya pohon-pohon rindang atau angin sepoi yang nyaman.
Tapi disitulah nikmatnya. Kita dituntut untuk kebal, tahan banting, tidak cengeng atau malah berhenti ditengah jalan. Jangan, jangan, jangan kawan. Teruslah maju karena memang tidak ada pilihan di jalan.
Kemudian ketika kita ramai-ramai diperjalanan bersama-sama teman seperjuangan, jangan harap kita bisa selalu bersama-sama. Karena semuanya mungkin terjadi. Tidak kuat, tidak kebal, dan tidak jarang yang pada akhirnya pergi diam-diam tanpa bekas. Jangan terlena kawan, teruslah! itulah dunia perjuangan, selalu diseleksi. Untuk mencari siapakah yang paling berhak mengemban amanah tersebut. Tetaplah dalam dunia perjuangan meski kita sendiri. Bukankah kita sering mendengar atau membaca kalimat ini.
Apa yang seharusnya kita perbuat? Ketika antuna ingin sekali mengemban suatu amanah, tetapi tak kunjung jua mampir? Sabarlah.Ttidak ada yang salah. Semua itu menunggu waktu. Ada baiknya kita perkaya diri, tajamkan potensi dengan waktu-waktu luang kita. Ya, karena semua pasti beregenerasi.Dan antuna akan ada disana suatu saat nanti
memang pedih rasanya ketika kita belum mampu menjadi pencerah bagi sahabat kita yang kita cintai. Sahabat, teruslah berdakwah. Allah sekali kali tidak melihat hasilnya. Tapi bagaimana kita bertindak.Subhanallah, maha suci allah dari segala keburukan.